Cara mengatasi sariawan di lidah

Apakah normal jika bayi suka berteriak?

Bayi suka berteriak, kadang membuat Bunda merasa cemas dan bingung. Sebagai orang tua, Anda pasti bertanya-tanya apakah ini normal? Apalagi jika terjadi berulang kali. Untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasannya di bawah ini.

Tak bisa dipungkiri, suara jeritan bayi yang terjadi berulang kali memang kerap mengganggu, apalagi jika si kecil berteriak tanpa sebab yang jelas. Meski kebiasaan berteriak ini bisa hilang dengan sendirinya, sebaiknya Anda mengetahui alasan mengapa bayi Anda suka berteriak dan cara mengatasinya.

Mengapa Bayi Menjerit?

Menjerit, menangis , tertawa, adalah cara bayi berkomunikasi dan mengungkapkan keinginannya. Hal itu ia lakukan karena perbendaharaan katanya masih sangat terbatas. Jadi, bayi suka berteriak adalah hal yang wajar.

Selain itu, seiring bertambahnya pengetahuan dan keinginan Si Kecil untuk mengeksplorasi banyak hal, ia juga akan memiliki keberanian untuk mengekspresikan diri dan emosinya, termasuk dengan berteriak.

Ada beberapa alasan mengapa bayi suka berteriak, yaitu:

  • Si kecil kesal karena mainannya diambil orang lain
  • Si kecil lapar atau haus
  • Si kecil merasa tidak nyaman, entah karena popoknya penuh, terlalu panas, sakit perut, atau sakit perut

Selain itu, bayi yang suka berteriak juga bisa disebabkan karena ingin diperhatikan oleh Ayah dan Bunda. Jika saat bayi berteriak, Mom dan Dad langsung memberinya perhatian penuh, bukan tidak mungkin ia akan mengulanginya di lain hari.

Setelah mengetahui alasan-alasan tersebut, Bunda harus lebih cermat dalam memahami Si Kecil, ya. Saat si kecil suka berteriak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuatnya lebih tenang dan berhenti berteriak, di antaranya:

1. Alihkan perhatiannya

Saat bayi suka berteriak tiba-tiba, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengalihkan perhatiannya. Misalnya, ajak si kecil keluar jika ia berteriak di dalam ruangan, sambil mengajaknya menunjukkan pepohonan dan hewan peliharaan di sekitarnya.

Cara lain adalah memberinya mainan baru atau sesuatu yang bisa dia pegang atau mainkan. Tapi ingat, jangan berikan benda dengan permukaan tajam. Hal ini justru berisiko melukai si Kecil atau orang-orang di sekitarnya.

2. Cari tahu penyebab teriakan tersebut

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada banyak alasan mengapa bayi suka berteriak. Oleh karena itu, Bunda harus lebih memperhatikan apa yang menyebabkan Si Kecil jeritan.

Jika dia suka berteriak karena dia selalu mendapatkan apa yang diinginkannya, ini bisa menyebabkan amukan . Jika dia berteriak diikuti dengan tangisan mengejar, dia bisa mengalami kolik. Begitu juga jika ia berteriak saat bermain dengan teman-temannya, bisa jadi karena mainan kesayangannya telah dicuri.

Jika sudah mengetahui penyebabnya, Bunda akan lebih mudah menghentikan tangisan Si Kecil.

3. Abaikan teriakannya

Jika tangisan bayi disebabkan oleh amukan, apalagi teriakannya terkesan tidak masuk akal dan semata-mata untuk mencari perhatian, Anda juga bisa mengabaikannya untuk sementara sambil memperhatikan reaksinya.

Jika tangisannya benar-benar mereda dan bayi melanjutkan aktivitas lain atau kembali menikmati dirinya, mungkin ia hanya ingin perhatian sesaat. Namun, jika ia terus berteriak atau menangis sambil memegang bagian tubuhnya, Anda harus segera menenangkannya dan mencari tahu penyebab teriakannya.

4. Tetap tenang dan cobalah untuk memahami emosinya

Saat menghadapi bayi yang berteriak-teriak, sebaiknya orang tua tetap tenang dan hindari langsung memarahi atau membentaknya. Alih-alih diam, tindakan ini justru bisa membuat si kecil berteriak semakin kencang.

Coba tunggu beberapa saat hingga si Kecil lebih tenang dan terbiasa diajak berkomunikasi. Lakukan kontak mata dan berikan isyarat bahwa Anda memahami kekesalan atau emosinya, misalnya dengan mengatakan, ” Saya mengerti kenapa Anda kesal karena mainan Anda diambil, oke?”

Saat dia sudah tenang, cobalah untuk membuatnya berkomunikasi dengan lebih baik dan tanyakan mengapa dia menangis atau berteriak terlalu keras.

Pada dasarnya, untuk menghadapi bayi yang suka berteriak diperlukan kesabaran, ketenangan, dan kerja sama dari Bunda dan Ayah. Cobalah beberapa cara di atas, dan jika si Kecil lebih suka berteriak atau sulit diajak berkomunikasi, bawalah ia ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.