Intip Proses Pasteurisasi pada Makanan dan Minuman, Yuk!

Intip Proses Pasteurisasi pada Makanan dan Minuman, Yuk!

Istilah pasteurisasi makanan dan minuman mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Karena manfaatnya, produk pasteurisasi bahkan direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh orang dengan kondisi medis tertentu. Yuk , kenali lebih jauh tentang pasteurisasi melalui artikel ini .

Pasteurisasi adalah teknik mensterilkan produk makanan atau minuman dengan cara memanaskannya pada suhu tinggi dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk membunuh mikroorganisme yang ada di dalam suatu produk pangan.

Manfaat Proses Pasteurisasi dan Risikonya

Faktanya, banyak kekhawatiran bahwa proses pasteurisasi yang memaparkan makanan pada suhu tinggi dapat mengubah nilai gizinya. Padahal, tidak banyak nutrisi yang hilang saat makanan atau minuman melewati proses pasteurisasi.

Misalnya protein , karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral memang bisa sedikit menurun setelah dipanaskan, namun penurunannya tidak signifikan. Jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir.

Padahal, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, proses pasteurisasi yang tujuannya untuk membunuh kuman justru bisa membuat umur simpan produk menjadi lebih lama dibandingkan dengan produk yang tidak melalui proses ini.

Selain itu, dengan membunuh kuman, risiko keracunan makanan akibat terkontaminasi kuman tertentu, seperti Listeria , Salmonella , atau Brucella , juga bisa berkurang.

Infeksi kuman ini bisa lebih fatal jika terjadi pada ibu hamil, anak-anak, dan seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah akibat kondisi kesehatan tertentu, seperti kanker.

Jadi , meski memiliki berbagai manfaat, pasteurisasi tetap bukan tanpa kekurangan. Saat terkena panas, rasa, warna, aroma, bahkan bentuk asli makanan atau minuman bisa berubah.

Selain itu, meskipun pada awalnya kuman sudah hilang, kontaminasi kuman masih dapat terjadi jika penyimpanan atau pengolahan lebih lanjut terhadap makanan atau minuman tersebut tidak sesuai dengan ketentuan.

Jenis Makanan yang Melalui Proses Pasteurisasi

Berdasarkan suhu saat pemanasan, ada beberapa jenis sterilisasi makanan dan minuman yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Ultra high temperature (UHT), yaitu saat suhu yang digunakan mencapai 138–150 o C selama 1–2 detik
  • High temperature short time treatment yaitu pada suhu yang digunakan 72 o C selama 15 detik
  • Low temperature long time treatment , yaitu pada suhu yang digunakan 62,5 o C selama 30 menit

Prosedur pasteurisasi pada umumnya menggunakan jenis high temperature short time treatment , yaitu suhu yang digunakan adalah 72 ° C selama 15 detik. Hanya ada beberapa jenis makanan atau minuman yang bisa melalui prosedur ini, yaitu:

  • Susu dan hasil olahannya, seperti keju, yogurt, es krim, mayones atau krim
  • Jus kemasan
  • Hitungan
  • Daging
  • Kacang-kacangan, seperti almond dan kacang tanah
  • Tepung dan produk olahan, seperti roti dan sereal

Makanan dan minuman yang dipasteurisasi biasanya memiliki label “pasteurisasi” atau “ pasteurisasi ” pada kemasannya. Meskipun sudah dipasteurisasi, jus kemasan, susu, dan olahannya harus segera dimasukkan ke dalam kulkas karena produk tersebut tidak dapat bertahan lama di suhu ruangan.

Namun jika produk melalui proses UHT dan langsung dikemas dalam kemasan kedap udara, maka umur simpan pada suhu ruang biasanya bisa lebih lama, hingga 90 hari sebelum kemasan dibuka. Susu kemasan atau dikenal juga dengan susu UHT merupakan produk yang paling sering melalui proses UHT.

Jadi , sudah jelas ya, makanan dan minuman yang sudah dipasteurisasi aman untuk dikonsumsi. Jika Anda masih bingung atau tidak yakin dengan proses sterilisasi yang tepat untuk jenis makanan lain, tanyakan langsung ke dokter