Inilah Perbedaan antara Sirloin dan Tenderloin
Beberapa orang mungkin tidak mengetahui perbedaan antara sirloin dan tenderloin. Padahal, keduanya merupakan bagian dari daging sapi dan sering diolah menjadi berbagai jenis makanan. Yuk , ketahui perbedaan antara sirloin dan tenderloin .
Sirloin dan tenderloin merupakan dua jenis potongan daging sapi yang sering dijadikan olahan steak atau daging panggang.
Meski sama-sama berasal dari punggung sapi, kedua jenis potongan daging sapi ini memiliki beberapa perbedaan dari segi rasa, tekstur, hingga kandungan kolesterol dan protein di dalamnya.
Beberapa Perbedaan Sirloin dan Tenderloin
Anda dapat membedakan antara sirloin dan tenderloin berdasarkan ciri-ciri berikut:
Perbedaannya terletak pada tekstur dagingnya
Baik sirloin maupun tenderloin memiliki tekstur daging yang paling lembut diantara bagian daging sapi lainnya. Namun daging sirloin memiliki tekstur yang lebih kenyal atau alot, sedangkan tenderloin umumnya lebih empuk. Potongan tenderloinnya juga lebih tebal dari sirloin.
Perbedaannya terletak pada kandungan protein dan lemaknya
Sirloin dan tenderloin merupakan jenis potongan daging sapi yang memiliki lemak paling rendah diantara jenis potongan daging sapi lainnya. Namun kandungan lemak dan protein kedua jenis potongan daging ini sedikit berbeda.
Dalam 100 gram daging sirloin mengandung sekitar 12-14 gram lemak dan 90 miligram kolesterol. Sedangkan 100 gram tenderloin mengandung 18-20 gram lemak dan sekitar 70 miligram kolesterol .
Dari segi kandungan protein, sirloin lebih unggul. Dalam 100 gram daging sirloin, terdapat sekitar 29 gram protein. Sedangkan tenderloin hanya mengandung 18 gram protein per 100 gram.
Namun, perlu diingat bahwa kandungan lemak sirloin dan tenderloin bisa berbeda, tergantung jenis dagingnya. Umumnya, daging sapi impor seperti Angus, Kobe, dan wagyu memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan daging sapi lokal.
Perbedaannya terletak pada durasi memasak
Tekstur daging sirloin yang lebih keras atau kenyal membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama, yaitu sekitar 6–10 menit untuk setiap sisi daging, agar menghasilkan daging yang gurih dan empuk.
Berbeda dengan pengolahan daging sapi sirloin, waktu memasak tenderloin tidak boleh terlalu lama karena tekstur dagingnya lebih lembut. Jika tenderloin terlalu lama dimasak, struktur daging yang dihasilkan akan menjadi keras.
Pilih Sirloin atau Tenderloin
Daging sapi merupakan makanan yang mengandung banyak nutrisi penting bagi tubuh, seperti protein, vitamin B, seng , selenium, dan zat besi.
Namun, Anda tidak disarankan mengonsumsi daging sapi secara berlebihan karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskular hingga kanker usus besar .
Saat memilih daging sapi , baik potongan sirloin maupun tenderloin, sebaiknya pilih jenis potongan yang sudah dihilangkan lemaknya. Potongan daging ini biasanya diberi label sebagai potongan tanpa lemak ekstra .
Berbeda dengan potongan sirloin atau tenderloin biasa, potongan daging sapi tanpa lemak ekstra mengandung lebih sedikit lemak, yaitu hanya sekitar 5–10 gram lemak per 100 gram daging.
Selain itu, potongan daging ini juga mengandung lebih sedikit kolesterol, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki kolesterol tinggi.
Agar tetap aman dikonsumsi, Anda disarankan untuk membatasi konsumsi daging sapi sebanyak 2-3 porsi per minggu dengan jumlah maksimal 70-80 gram per porsi. Jangan lupa mengolah beef sirloin atau tenderloin hingga matang.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan mengenai manfaat dan perbedaan antara sirloin dan tenderloin, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter . Anda juga dapat menanyakan kepada dokter mengenai jumlah porsi daging sapi yang aman dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.