Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya

Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya

Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya

Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi di area yang tertutup popok. Penyebabnya bisa bermacam-macam, namun umumnya akibat penggunaan popok yang terlalu panjang dan ketat. Jika si kecil mengalami kondisi ini, jangan panik ya. Ada beberapa cara sederhana untuk mengatasinya .

Ruam popok cukup umum terjadi pada bayi. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak kemerahan, kulit kering, lecet, serta lecet pada bokong, paha, dan kemaluan bayi. Meski bukan kondisi yang berbahaya, ruam popok bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel.

Penyebab Ruam Popok

Ruam popok hanya akan terjadi jika bayi atau balita masih menggunakan popok. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya ruam popok ini, yaitu:

1. Popok lembap

Popok yang lembap karena jarang diganti dapat meningkatkan risiko bayi terkena ruam popok. Urine yang bercampur feses dan menumpuk di popok dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi bahkan meningkatkan risiko infeksi.

2. Popok terlalu ketat

Selain mempertimbangkan bahan popok, Bunda juga perlu memperhatikan ukurannya. Jika Si Kecil menggunakan popok yang terlalu ketat, gesekan popok dan kulit yang terus-menerus dapat menyebabkan ruam, iritasi, bahkan lecet pada kulit.

3. Makanan baru

Pada usia 6 bulan, umumnya bayi sudah mulai mendapatkan MPASI berupa makanan padat. Nah , beberapa jenis makanan seperti buah asam bisa mempengaruhi konsistensi feses bayi sehingga lebih mudah mengiritasi kulit di area bokong.

Jika sebelum usia tersebut bayi mengalami ruam popok, padahal hanya mengkonsumsi ASI atau susu formula, salah satu kemungkinan lain yang dapat memicu terjadinya ruam adalah jenis makanan yang dikonsumsi ibu.

4. Infeksi bakteri dan jamur

Area bokong, paha, dan kemaluan yang sering bersentuhan dengan popok umumnya memiliki kondisi lembab dan hangat. Hal ini membuat kulit di area tersebut lebih mudah terkena infeksi bakteri atau jamur.

5. Produk kebersihan bayi yang mengiritasi

Penggunaan produk perawatan kulit seperti sabun, bedak, tisu basah, atau minyak pada area popok juga dapat mengiritasi dan menyebabkan ruam kulit.

6. Kulit sensitif

Bayi yang memiliki masalah kulit , seperti eksim atau dermatitis atopik, akan memiliki kulit yang lebih sensitif. Jadi, bayi dengan kondisi ini lebih rentan terkena ruam popok.

7. Mengkonsumsi antibiotik

Konsumsi antibiotik yang tidak sesuai anjuran dapat membunuh bakteri baik pada kulit bayi. Perlu Anda ketahui, bakteri baik pada kulit dapat mencegah pertumbuhan jamur. Jadi, jika bakteri tersebut mati, bayi bisa lebih berisiko mengalami ruam popok akibat infeksi jamur.

Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga bisa membuat bayi yang disusuinya lebih berisiko terkena ruam popok.

Cara Mengatasi Ruam Popok

Penanganan utama ruam popok adalah dengan menjaga kulit bayi tetap bersih dan kering. Untuk lebih jelasnya, berikut cara mengatasi ruam dasar yang perlu Anda ketahui:

  • Cuci tangan sampai bersih sebelum mengganti popok si kecil .
  • Segera ganti popok si kecil saat basah atau terkena kotoran.
  • Bersihkan area yang tertutup popok dengan air bersih. Bila perlu, gunakan juga sabun bayi untuk membantu membersihkan kulit si kecil setelah ia buang air besar. Jika ingin menggunakan tisu basah, pilihlah yang bebas alkohol dan pewangi.
  • Keringkan area yang tertutup popok dengan kain lembut.
  • Oleskan krim atau salep pelembab yang mengandung zinc oxide pada area kulit yang terkena ruam popok. Krim atau salep ini bisa dibeli tanpa resep dokter.
  • Tunggu hingga krim atau salep mengering, lalu taruh si kecil di atas popok bersih.

Untuk mempercepat penyembuhan ruam popok, Bunda bisa melakukan perawatan untuk Si Kecil berikut ini:

  • Jangan menggosok kulit yang sedang lecet.
  • Hentikan penggunaan popok untuk sementara waktu. Hal ini dapat mengeringkan area ruam popok sehingga mempercepat penyembuhan.
  • Pilih popok yang memiliki kemampuan besar dalam menyerap urin dan anti penggumpalan, misalnya popok yang dilengkapi dengan struktur inti Super Absorbent Polymer (SAP).
  • Pilih popok dengan ukuran yang pas untuk si kecil. jika popok terlihat longgar karena disimpan terlalu lama , sebaiknya jangan digunakan lagi.

Umumnya, ruam popok membutuhkan waktu beberapa hari untuk sembuh. Jika Bunda sudah melakukan pengobatan di atas, namun ruam popok tidak kunjung sembuh dalam 2-3 hari atau justru semakin parah, Bunda perlu membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan tertentu, seperti krim kortikosteroid, antijamur salep, atau antibiotik, sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.